Rabu, 23 Desember 2015

Museum Geologi Bandung

Museum Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro. Gedung bergaya Art Deco ini adalah bangunan modern pada zamannya. Dirancang oleh arsitek Belanda Ir.H.M.van Schouwenburg dan dibangun pada tahun 1928. Hampir setahun kemudian bangunan pun rampung. Diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929), bertepatan dengan penyelenggaraan The Fourth Pacific Science Congress (16-25 Mei) di Bandung.
Geologisch Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil yang dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda. Sekarang Museum Geologi adalah bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Republik Indonesia.
Koleksi Museum Geologi dikategorikan kedalam tiga ruangan,
Sejarah Kehidupan
Geologi Indonesia
Geologi untuk Kehidupan Manusia
SEJARAH KEHIDUPAN
SEJARAH KEHIDUPAN menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang dikelompokkan menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
Galeri Mesozoikum paling menarik untuk satu alasan: di sini terdapat replika fosil T-rex dan cetakan kaki Tyrannosaurus. Cetakan kaki ditemukan ahli paleontologi Inggris, Phil Manning, pada tahun 2007 di Hell Creek Formation, Montana (negara bagian Amerika, berbatasan dengan Kanada).
Note: Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi tiga periode atau zaman: Trias (dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus ‘memenuhi’ Bumi), dan Kapur (dinosaurus punah di akhir zaman Kapur akibat tumbukan meteorit raksasa).
Galeri lain di ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia, Manusia Purba, dan Bandung. Vertebrata Indonesia menampilkan koleksi fosil vertebrata seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak (Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus palaeokerabau). Kura-kura raksasa Geochelone atlas, sekarang Colossochelys atlas, hidup 2 juta tahun lalu tetapi halnya dengan gajah dan kerbau purba, adalah bagian dari spesies yang sudah punah.
Galeri Bandung menampilkan berbagai bukti bahwa Bandung dulunya adalah danau yang luas. Antara lain: bukti kenampakan morfologi yang berbentuk cekungan, terisi oleh batuan dengan ciri khas endapan danau dan ditemukannya fosil ikan air tawar (Buku Panduan Museum Geologi).
FOSIL SANGIRAN 17 (S-17)
(fosil tengkorak Homo erectus paling lengkap yang pernah ditemukan)
Galeri Manusia Purba merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia purba ditemukan di Indonesia. Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir dari sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa, utara Gresik, Jawa Timur. Beberapa lokasi situs manusia purba yang telah dikenal dunia:
Trinil – 11 km di barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan lokasi penemuan fosil Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) pertama pada 1891 oleh Eugene Dubois, ahli anatomi dan orang pertama yang melakukan ekskavasi fosil di Indonesia (Hindia Belanda pada saat itu) dalam upayanya menemukan fosil transisi (the missing link). Fosil tengkorak ini diberi kode Pithecanthropus I (P-I).
Ngandong – sekitar 130 km di sebelah barat Semarang, termasuk kabupaten Blora (kota kelahiran sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer). Penggalian yang dilakukan sejak 1930-an telah mengangkat ribuan fosil vertebrata dan 11 tengkorak/fragmen manusia purba. Awal tahun ini Tim Vertebrata, Museum Geologi, berhasil menggali keluar fosil gajah purba spesies Elephas hysudrindicus di Dusun Sunggun, Blora. Fosil relatif utuh, diperkirakan setinggi 2,5 meter, dan merupakan fosil gajah purba terlengkap selama seratus tahun terakhir. Banyaknya penemuan fosil vertebrata melahirkan dugaan Blora Selatan pada zaman Pleistosen adalah savana yang dilewati Bengawan Solo Purba.
Sangiran – dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (1996), terletak 15 km utara Solo. Ekskavasi Sangiran pada mulanya dilakukan oleh R.G.H. von Koenigswald (1936-1941), kemudian dilanjutkan oleh Prof.Sartono Sastrohamidjojo (ITB) dan Prof.Teuku Jacob (UGM). Salah satu primadona dari situs ini adalah Sangiran 17 (S-17), fosil tengkorak Homo erectus paling utuh yang ditemukan Bpk.Tiwokromo pada tahun 1969. Fosil dideskripsi oleh Prof.Sartono (1971) sebagai Pithecanthropus 8 (P-VIII) atau dikenal juga sebagai Sangiran 17. S-17 diperkirakan berusia 700.000-800.000 tahun.
GEOLOGI INDONESIA
GEOLOGI INDONESIA menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula Bumi, Tektonik Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan Mineral.
Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya kita yang terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.
Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan proses pembentukan batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki contoh batuan dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter.
Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan stalaktit dan stalagmit dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata berasal dari Pulau Kalimantan yang copot karena pergerakan lempeng sekitar 50-20 juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.
Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan lapangan seperti kompas, palu, dll.
Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan berbagai hal yang berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia maupun Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan hasil letusan gunungapi.
Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan, dikategorikan sebagai batuan beku (contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan malihan (marmer).
GEOLOGI UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
GEOLOGI UNTUK KEHIDUPANMANUSIA, terletak di lantai dua, terdiri dari galeri Pemanfaatan Batuan dan Mineral, Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari, Bahan Galian Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah, Bahaya dan Manfaat Gunungapi, Air dan Lingkungan.
Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu halaman catatan harianku saat kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya darimana asalnya pensil. Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan bagaimana pohon bisa diolah menjadi batang pensil. Tadinya aku mengira semua orang tahu tetapi ternyata malah kebanyakan orang dewasa tak tahu loh.
Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal dari mineral bauksit. Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung gas dan kompor berasal dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh mineralnya.
Iya, suatu pagi di akhir pekan, duduk di beranda menikmati udara segar dan matahari, sambil ngopi, perhatikan deh sekeliling rumah. Kita akan menemukan ternyata mineral yang ditambang dari Bumi ada di sekeliling kita loh. Fondasi rumah dari batu andesit, bata dan genting terbuat lempung, atap atau plafon dari asbes atau gipsum, lantai terbuat dari batu granit atau marmer, cat berasal dari mineral oker, semen dibuat dari campuran batu gamping, lempung, pasar kuarsa, pasir besi, dan gipsum, kemudian keramik dan kaca diproses dari pasir kuarsa, grendel dan engsel pintu/jendela dibuat dari kuningan atau tembaga.
Bumi ternyata tak hanya tumbuhkan padi dan pohon-pohon, tetapi juga mengandung mineral yang berguna. Iya, Gandhi pernah berujar jika saja setiap orang mengambil yang cukup untuk dirinya maka Bumi akan memiliki cukup untuk setiap orang…

Minggu, 20 Desember 2015

Museum Barli

Bagi Anda penyuka dunia seni, Museum Barli banyak sekali menyimpan koleksi aneka karya-karya rupa kontemporer. Museum ini didirikan berdasarkan pemikiran masyarakat yang peduli seni untuk memberikan dan mengapresiasi karya seni rupa. Selain itu, pendirian museum ini juga karena seiring dengan perkembangan kesenian yang maju pesat, disamping juga hendak menyediakan ruang untuk menampilkan berbagai karya dari para seniman supaya bisa dinikmati dan diparesiasi oleh masyarakat umum.
Ragam Karya Seni
Museum Barli pun kemudian didirkan pada Oktober 1992. Dengan berdirinya Museum Barli ini juga mampu memperlihatkan perkembangan gaya seni lukas seorang Barli sebagai anggota “Kelompok Lima Bandung” bersama Affandi, Hendra Gunawan, Wahdi, Sudarso. Museum inipun berusaha untuk menampilkan ragam aliran karya seni dari masa ke masa.
Museum yang berperan sebagai sarana apreasi ini mengumpulkan banyak karya seni rupa pilihan dengan nilai-nilai estetik yang patut menjadi tonggak sejarah perjalanan seni rupa Bandung.
Dalam perkembangannya, museum ini telah banyak pula memberi andil besar serta meningkatkan rasa cinta tanah air dan perkembangan seni budaya. Aneka ragam kegiatan yang diselenggarakan dalam ruang-ruang khusus, seperti: pameran karya seni rupa (dalam ruang pameran), penjualan karya pameran, diskusi, saresehan kesenirupaan dengan tema-tema beragam: sosial, budaya, ekonomi, dan IPTEK (ruang diskusi), penjualan kriya, souvenir, merchandise galeri, workshop dan pelatihan studio keramik dan lukis (ruang pelatihan), penerbitan berita-berita acara dan pendokumentasian.
Aneka Koleksi
Di Museum Barli banyak menyimpan aneka karya sastra dari para seniman ternama seperti tersebut diatas. Adapun koleksi di museum ini meliputi karya-karya seni kontemporer dan berbagai corak lukisan dari beberapa pelukis dan seniman terkenal.
Lokasi
Museum Barli bisa dikatakan sebagai lokasi bersejarah dan penting bagi Bandung. Museum ini berlokasi di Jalan Prof. Ir Sutami 91, Bandung40152.

Jumat, 18 Desember 2015

Pantai Di Bali

Dari sekian banyak tempat wisata di Bali, yang paling terkenal adalah tempat wisata pantainya. Apa saja tempat wisata pantai di Bali yang wajib dikunjungi? Simak pembahasannya berikut ini:
1. Pantai Kuta
Pantai Kuta merupakan ikon wisata Bali, tidak ada seorang pun yang datang ke Bali dan tidak mengetahui Pantai Kuta. Tempat wisata pantai yang berlokasi tidak jauh dari bandara ini mempunyai garis pantai yang panjang dan melengkung, sehingga Anda dapat berjalan-jalan sampai puas di pantai ini. Selain itu pantai berjulukan ‘pantai matahari terbenam’ ini juga menawarkan pengalaman bermain selancar yang cocok untuk pemula. Karena sangat ramai dengan pengunjung, Anda dapat dengan mudah menemukan tempat belanja, tempat makan, hotel, toko oleh-oleh, dan lain lain di sekitar Pantai Kuta.
2. Pantai Padang Padang
Pantai Padang Padang adalah pantai yang indah, namun tidak terlalu terkenal bagi warga Indonesia. Pantai yang tersembunyi di balik sebuah tebing ini berlokasi di kawasan Pecatu, tidak jauh dari Uluwatu. Untuk dapat mencapai pantai ini, Anda harus melewati sebuah goa yang jalannya harus bergantian karena lebarnya hanya cukup untuk 1 orang saja. Walau tidak sebesar dan sepanjang Pantai Kuta, Pantai Padang Padang menawarkan keindahan pantai yang sangat unik dan bersih sehingga termasuk dalam daftar tempat wisata pantai di Bali yang wajib dikunjungi.
3. Pantai Lovina
Sama dengan Pantai Padang Padang, Pantai Lovina juga tidak terlalu terkenal bagi warna negara Indonesia, namun pantai yang berlokasi di Bali utara ini menawarkan pengalaman yang sangat berbeda dengan pantai-pantai lain yang ada di Bali. Atraksi utama yang ditawarkan pantai berpasir hitam ini adalah lumba-lumba. Pada saat Anda sampai di Pantai Lovina, hal pertama yang akan Anda lihat adalah patung lumba-lumba raksasa yang merupakan ikon dari pantai ini.
Untuk dapat melihat lumba-lumba bermain dan meloncat-loncat di habitat aslinya, Anda harus datang ke pantai ini pada pagi hari, kalau bisa sebelum matahari terbit. Semakin pagi Anda datang, maka semakin besar kesempatan Anda untuk bermain bersama lumba-lumba karena pada siang hari lumba-lumba akan berenang menjauh dari pantai. Jumlah lumba-lumba yang dapat Anda lihat di Pantai Lovina tidak hanya 1-2 ekor saja, melainkan puluhan hingga ratusan lumba-lumba, sangat sayang sekali bila dilewatkan.
Untuk dapat menikmati pengalaman tiada duanya ini, Anda harus menaiki perahu nelayan yang berkapasitas sekitar 6 orang per perahu. Tidak perlu kuatir tenggelam karena perahu ini sudah didesain khusus untuk laut yang berombak, selain itu Anda juga akan mengenakan peralatan keselamatan yang memadai.
4. Pantai Jimbaran
Tidak seramai Pantai Kuta pada siang hari, namun pada malam hari Pantai Jimbaran akan dipenuhi oleh pengunjung. Pantai Jimbaran adalah sebuah pantai yang menawarkan wisata kuliner di pinggir pantai, oleh karena itu jangan heran jika ada banyak restoran berderet di pinggir pantai ini. Menu andalan dari restoran-restoran ini tentu saja hidangan laut yang bahannya masih segar karena langsung didapatkan dari nelayan di sekitar pantai ini.
Selain makan di dalam ruangan restoran, Anda juga bisa makan di atas pasir pantai yang lembut karena terdapat banyak meja dan kursi berderet di sepanjang tempat wisata pantai ini. Pada saat malam tiba, beberapa restoran di sini akan menyajikan live music untuk melengkapi pengalaman makan malam Anda yang luar biasa.
5. Pantai Dreamland
Pantai Dreamland adalah sebuah tempat wisata pantai di Bali yang terletak di Bali selatan, tepatnya di daerah Pecatu. Pantai ini dikelilingi oleh deretan tebing tinggi dan berjarak hanya 30 menit perjalanan dari Pantai Kuta. Suasana dan kondisi Pantai Dreamland mirip dengan Pantai Kuta, namun dengan jumlah pengunjung yang lebih sedikit sehingga sangat cocok untuk Anda yang ingin mencari ketenangan.
Asal nama pantai ini cukup unik. Pantai Dreamland atau dalam bahasa Indonesia berarti ‘tanah impian’ diberi nama demikian karena dahulu penduduk setempat berharap proyek objek wisata dan perumahan di lokasi ini dapat memberikan mereka lahan pekerjaan yang lebih baik, namun sayangnya pada akhirnya proyek besar ini terhambat dan tidak terselesaikan.
6. Pantai Pandawa
Pantai Pandawa yang disebut sebagai pantai rahasia di Bali adalah sebuah tempat wisata pantai di Bali yang cocok untuk Anda yang kurang menyukai suasana ramai. Pantai yang berlokasi di balik sebuah tebing kapur ini mempunyai pemandangan matahari terbit yang layak untuk dinikmati. Pantai Pandawa berlokasi di Kecamatan Kutu Selatan, kurang lebih sekitar 18 KM dari bandara. Walau tidak jauh, namun tidak ada kendaraan umum yang melintas di sekitar lokasi sehingga Anda harus menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau menyewa kendaraan.
7. Pantai Sanur
Bila Pantai Kuta disebut-sebut sebagai ‘pantai matahari terbenam’, maka Pantai Sanur adalah ‘pantai matahari terbit’ yang tidak kalah menarik. Pantai yang berlokasi di sebelah timur kota Denpasar ini mempunyai karakteristik ombak yang tenang sehingga Anda tidak bisa bermain selancar di tempat wisata pantai ini. Ombak yang tenang juga menandakan bahwa perairan di sekitar Pantai Sanur sangatlah cocok untuk kegiatan snorkeling dan menyelam bagi pemula. Kegiatan yang sangat disukai di tempat wisata pantai di Bali ini adalah menikmati matahari terbit sambil berenang di laut yang tenang.

Kamis, 17 Desember 2015

Pantai Parangtritis Jogjakarta

Indah dan magis adalah dua kata yang cocok untuk menggambarkan Pantai Parangtritis yang terletak di pesisir pulau Jawa ini. Selain terkenal karena keindahan alamnya, pantai yang menjadi salah satu tempat wisata andalan di Yogyakarta ini juga dikenal karena aroma spiritualnya yang kental.
Pantai Parangtritis cocok dikunjungi sendiri, bersama pasangan terkasih, maupun keluarga. Deburan ombak yang menyapu hamparan pasir hitam landai disertai hembusan angin khas pantai akan membuat Anda betah berlama-lama menikmati pemandangan ini. Selain itu, pemandangan matahari terbenamnya juga tidak kalah indah dengan Pantai Kuta di Bali.
Satu lagi yang menarik dari Pantai Parangtritis adalah adanya gumuk atau gundukan pasir di sekitar pantai. Gumuk ini disebut sebagai satu-satunya gurun pasir di Asia Tenggara. Berada di sini, Anda akan merasa sedang berada di Afrika karena luasnya lautan pasir dan udaranya yang lebih panas beberapa derajat dibanding daerah sekitarnya.
Pantai Parangtritis disebut sebagai salah satu lambang kekuatan trimurti di Yogyakarta bersama Gunung Merapi dan Keraton Kesultanan Jogja. Pantai Parangtritis mempunyai elemen air, Gunung Merapi mempunyai elemen api, dan keraton kesultanan berperan sebagai penyeimbang keduanya. Jika ditarik garis lurus, ketiganya berjajar di satu garis yang sama dari utara ke selatan.
Tak mengherankan jika pantai ini memiliki peran penting bagi Yogyakarta. Belum lagi kepercayaan yang menyebutkan bahwa Pantai Parangtritis merupakan pintu gerbang Istana Kerajaan Laut Selatan yang dipimpin oleh Kanjeng Ratu Kidul. Konon, ratu ini menyukai warna hijau, oleh karena itu pengunjung pantai tidak disarankan memakai pakaian berwarna hijau atau sesuatu yang buruk akan terjadi. Percaya tidak percaya, sebaiknya Anda menghindari warna hijau saat berkunjung ke tempat wisata ini.
Untuk dapat menikmati keindahan tempat wisata ini, Anda cukup membayar sebesar 3.500 Rupiah saja per orang.
Sejarah Pantai Parangtritis
Pantai ini pada awalnya ditemukan Dipokusumo, seorang pelarian Kerajaan Majapahit. Dipokusumo menyepi dan melakukan semedi di sekitar pantai ini. Dari tempat semedinya, ia melihat air yang menetes atau disebut tumaritis dari celah batu karang yang disebut parang. Jika kedua kata ini dijadikan satu, maka terbentuklah kata Parangtritis yang berarti air yang menetes dari celah batu karang.
Sampai sekarang, Pantai Parangtritis seolah tak pernah kehabisan pesona. Tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah bahkan negara. Apa saja yang bisa Anda lakukan di sini? Berikut rangkumannya:
Pantai Parangtritis memiliki hamparan pasir yang luas sekali jika dibandingkan beberapa pantai populer di Indonesia. Bila ingin berkeliling pantai, Anda dapat berjalan kaki sambil menikmati hembusan angin dan deburan ombak di kaki Anda. Bila tidak ingin kelelahan berjalan kaki, Anda dapat mencoba berkeliling dengan cara menunggang kuda. Tentunya akan memberi Anda pengalaman yang cukup berbeda.
Bila tidak berani menunggang kuda, Anda bisa naik bendi atau kereta kuda yang sudah siap di sekitar pantai. Naik bendi terasa biasa? Kalau begitu cobalah menyewa ATV, sejenis sepeda motor dengan empat roda yang bisa Anda gunakan untuk berkeliling pantai sampai ke ‘padang pasir’.
Jangan lupa memakai kacamata untuk menghindari pasir yang masuk ke mata Anda.
Hunting foto dan menikmati jagung bakar saat matahari tenggelam
Tak ada yang meragukan keindahan pemandangan matahari terbenam di Pantai Parangtritis. Pantai ini akan semakin ramai pengunjung pada saat senja mendekat. Banyak wisatawan telah menyiapkan kameranya masing-masing untuk mendapatkan gambar terbaik saat matahari terbenam.
Jika Anda lebih tak ingin memotretnya, Anda bisa duduk sambil menikmati jagung bakar dan es kelapa muda yang banyak dijajakan di pantai ini. Yang pasti, Pantai Parangtritis akan selalu bisa dinikmati keindahannya dengan cara apapun.
Berburu suvenir
Selain tersedia toko suvenir, ada banyak pedagang yang berkeliling menjajakan kerajinan tangan khas pantai di Jogja ini. Dengan membeli suvenir yang mereka tawarkan, Anda juga ikut membantu roda perekonomian penduduk sekitar sekaligus mendapatkan oleh-oleh cantik untuk dibagikan ke teman-teman nanti.
Bermain layang-layang
Angin pantai yang besar ditambah hamparan pasir luas dan landai cocok sekali untuk menerbangkan layang-layang. Pantai Parangtritis menjadi salah satu lokasi favorit untuk bermain layang-layang. Tak jarang tempat wisata ini juga dijadikan tuan rumah untuk festival layang-layang tingkat daerah maupun nasional.
Ada apa lagi yang menarik dari Pantai Parangtritis?
Sebagai gerbang masuk Istana Kerajaan Laut Selatan
Hal ini sudah tak asing lagi bagi masyarakat bahwa Pantai Parangtritis dipercaya sebagai gerbang masuk kerajaan ghaib di laut selatan. Pantai ini juga dijadikan lokasi berbagai ritual baik oleh keraton maupun warga sekitar.
Salah satu ritual yang biasa dilakukan adalah Labuhan. Dalam ritual ini, juru kunci pantai dan utusan dari keraton akan melarung sesaji ke laut lepas dengan harapan untuk mendapatkan berkah, keselamatan, dan ketenteraman.
Labuhan biasa dilakukan pada hari penobatan sultan juga peringatan hari penobatan setiap satu dan delapan tahunnya. Selain itu, ritual ini juga biasa dilakukan pada saat sultan akan menggelar hajatan tertentu seperti saat akan menikahkan anaknya.
Gumuk pasir
Gumuk pasir merupakan fenomena alam yang unik di mana gurun pasir terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan tinggi seperti Jogja. Selain dipakai sebagai tempat wisata, gumuk pasir ini juga dijadikan laboratorium oleh para peneliti dari dalam maupun luar negeri.
Menurut hasil penelitian, gumuk pasir terbentuk dari material vulkanik Gunung Merapi yang terbawa sungai sampai ke laut. Material ini kemudian terbawa ombak ke daratan dan selanjutnya terbawa angin hingga membentuk suatu gurun dengan pola guratan-guratan khas. Proses terjadinya gumuk pasir pun tak bisa dibilang singkat, dibutuhkan waktu ribuan tahun untuk angin membawa berton-ton pasir dan membentuk pola unik seperti gurun pasir di Afrika.
Gumuk pasir seringkali dijadikan lokasi pemotretan baik untuk keperluan pribadi seperti foto prawedding atau untuk keperluan komersil seperti syuting iklan, video klip dan film.
Pemandian air panas Parawedang
Masih di kawasan Pantai Parangtritis, terdapat tempat pemandian air panas yang disebut dengan Parawedang. Tempat ini tergolong unik karena meskipun air yang keluar dari sumber mata air ini terasa panas, namun dari hasil penelitian, tak ada kandungan sulfur atau belerang di dalamnya. Berendam di kolam pemandian ini dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit kulit.

Rabu, 16 Desember 2015

Wisata Edukasi di Bandung

Bermain sambil belajar, kenapa tidak? Saat liburan sekolah tiba nanti, sudah siapkah dengan rencana berwisata sambil menyisipkan aktivitas belajar di dalamnya? Yuk, ajak si kecil berlibur ke tempat-tempat wisata edukatif yang ada di Bandung berikut ini! Tempat-tempat wisata di bawah ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, pengalaman, dan kesenangan saja tetapi juga pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman yang bermanfaat untuk anak.
1. Rumah Stroberi
Di tempat wisata ini Anda bisa mengajak anak untuk menanam, memetik, dan panen buah stroberi di kebun stroberi nan hijau. Pengalaman ini akan melatih mereka agar mencintai tanaman dan gemar bercocok tanam. Lokasi wisata edukatif ini beralamat di Jl. Cihanjuang Km 2.5 No 12-18 Cimahi Bandung Jawa Barat. Informasi kunjungan wisata, bisa dilihat di bawah ini:
Rumah Stroberi
Jl. Cihanjuang KM 2,5 No 12-18 Cimahi Bandung
Jam Buka : Jumat-Minggu pukul 08.00-19.00 WIB
Akses ke lokasi ini dari tol Baros (Padalarang Cileunyi) atau keluar dari pintu tol Padalarang ke jalan Cihanjuang. Letaknya cukup strategis karena berada di pinggir jalan. Setelah membeli tiket masuk, di pintu gerbang Anda akan disambut jus stroberi yang segar. Selain hamparan kebun stroberi, di lokasi ini terdapat arena outbond, kolam renang dan permainan tantangan rakit. Lelah berkebun dan bermain, manjakan diri Anda sejenak dengan menikmati kuliner di restoran atau kedai-kedai yang tersedia. Pilih saja, mau duduk-duduk di outdoor atau lesehan. Semuanya memiliki sensasi tersendiri.
2. Saung Angklung Udjo
Jika Anda dan keluarga jalan-jalan ke Bandung, singgah saja ke Saung Angklung Udjo. Di sana Anda akan diajak membuat angklung bahkan disuguhkan pertunjukan angklung yang sangat memukau. Letak Saung Angklung Udjo berada di Jalan Padasuka, Bandung. Tempat wisata ini juga ramai dikunjungi wisatawan mancanegara sehingga Anda bisa mengajaknya belajar percakapan bahasa Inggris secara langsung dengan menyapa mereka.
Konser musik tradisional angklung adalah menu spesial di Saung Angklung Udjo, sambil menikmati alunan musik angklung, boleh juga mengajak anak-anak melihat souvenir yang dijual atau minta diajarkan cara membuat angklung. Para Mamang atau Aa disana pasti tidak keberatan untuk mengajar Anda dan keluarga.
Saung Angklung Udjo
Jl. Padasuka 118 Bandung Jawa Barat
Jam Buka : Senin – Minggu pukul 10.00 – 20.00 WIB
3. Jendela Alam
Jendela Alam merupakan salah satu tempat wisata anak yang edukatif di Bandung tepatnya berada di jalan Sersan Bajuri pada KM 4,5 Lembang, Bandung. Jendela Alam sendiri memiliki sebuah konsep yaitu “Kembali ke Alam”. Di tempat wisata inilah, anak akan belajar banyak hal yang berhubungan dengan alam. Mulai dari belajar berkebun sampai belajar beternak. Jendela Alam menyediakan berbagai fasilitas yang pada akhirnya berfungsi sebagai sarana untuk anak belajar.
Anak bisa belajar untuk memanen hasil perkebunan dan juga memakannya, contohnya seperti tomat cherry. Anak juga bisa belajar memberi makan hewan ternak dengan wortel yang dipanen sendiri. Jendela Alam menjadi tempat wisata yang menyenangkan dan mengajarkan anak tentang cara berkebun, beternak, dan mengetahui berbagai proses di dalamnya.
Jendela Alam
JL. Sersan Bajuri KM 4,5 Komplek Graha Puspa, Lembang
Telepon : (022) 2788482
Jam Buka: Senin – Jumat pukul 09.00 – 16.00 WIB & Sabtu – Minggu (termasuk hari besar dan hari libur nasional) pukul 09.00 – 16.30 WIB
4. Floating Market Lembang
Tempat wisata ini menawarkan liburan yang mengasyikkan, Anda bisa mengajak si kecil menikmati jajanan khas Bandung yang dijajakan menggunakan perahu. Selain pasar terapung, di tempat wisata ini juga tersedia berbagai permainan, memberikan makanan pada ikan, angsa dan kelinci juga ada kebun stroberi dan sayuran organik. Seru bukan?
Setiap pengunjung dikenakan biaya masuk yang tidak mahal dan tiket dapat ditukar dengan minuman gratis. Pembelian makanan dilakukan menggunakan koin, tapi jangan membeli koin terlalu berlebihan, karena sisa koin tidak dapat diuangkan kembali.
5. Taman Kupu-kupu
Tempat wisata yang terletak di daerah Cihanjuang, Bandung Barat ini menjadi destinasi yang sangat menarik dan edukatif karena anak-anak juga dapat belajar mengenai aneka jenis kupu-kupu, bagaimana siklus hidupnya. dan lain sebagainya. Fasilitas yang ada antara lain Taman Kupu-kupu, Toko Pernak-pernik, Rumah Kepompong, Cafe Starduk dan Wedding Venue. Beralamatkan di jl.Cihanjuang No.58 Cibaligo parongpong Cimahi.

Selasa, 15 Desember 2015

Jalan-Jalan Di Malioboro Jogjakarta

Kapan terakhir kali Anda ke Yogyakarta? Yogyakarta menjadi sebuah kota yang mampu membuat wisatawan merindukannya dan selalu ingin berlama-lama menikmati suasana Kota Gudeg ini. Kota ini masih menawarkan kearifan budaya lokal di tengah zaman yang serba modern. Berada di Yogyakarta, Anda akan mendapatkan pengalaman menarik menjelajahi budaya Jawa yang masih dipertahankan sampai sekarang.
Banyak tempat wisata menarik yang dimiliki Kota Sang Sultan ini, salah satunya yang sangat populer tentu saja Jalan Malioboro. Jalan sepanjang 2,5 km yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai ke Kantor Pos Yogyakarta ini tak pernah sepi wisatawan setiap harinya. Jalan Malioboro berada dekat sekali dengan keraton dan disebut sebagai salah satu titik garis imajiner yang menghubungkan antara Pantai Parangtritis, Keraton Yogyakarta dan Gunung Merapi.
Siapa yang menyangka jika dahulu jalanan ini hanyalah jalan sepi dengan banyak pohon asam di tepinya. Jalan Malioboro dahulu hanya dilewati oleh warga yang ingin ke keraton, Benteng Vredeburg ataupun ke Pasar Beringhardjo.
Asal nama Malioboro pun memiliki dua versi. Pertama, nama ini diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti ‘karangan bunga’. Hal ini dikarenakan sepanjang jalan dahulu dipenuhi oleh karangan bunga setiap kali keraton menggelar acara atau hajatan. Versi kedua mengatakan bahwa nama jalan diambil dari seorang bangsawan Inggris, Marlborough, yang tinggal di Yogyakarta antara tahun 1881-1816.
Terlepas dari mana nama Malioboro berawal, jalan paling populer di Yogyakarta ini selalu berhasil menarik perhatian wisatawan yang datang ke kota ini. Jalan Malioboro menjadi semacam pusat oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepanjang jalan, Anda bisa menemukan beragam suvenir khas mulai dari kaos, batik, blangkon, sandal, kerajinan tangan sampai bakpia patok dan yangko yang merupakan jajanan khas Yogyakarta.
Untuk kuliner, di tempat wisata ini terdapat deretan pedagang kaki lima yang menawarkam sajian sederhana namun nikmat. Jangan lupa mencicipi nasi gudeg yang sudah menjadi kuliner wajib coba di Yogyakarta. Untuk minuman, nikmati es dawet yang menawarkan rasa legit gula merah dipadu kental dan gurihnya santan kelapa. Sambil menikmati makanan Anda, sekelompok pangamen akan datang silih berganti dengan menyanyikan lagu-lagu yang semakin membuat Anda jatuh cinta pada Yogyakarta.
Di sepanjang jalan terdapat deretan tukang becak dan delman yang setia menunggu pelanggan. Inilah saatnya Anda berkeliling sekitar Jalan Malioboro dengan moda transportasi khas Yogyakarta. Tukang becak biasa menawarkan paket keliling tempat wisata sekitar dengan biaya yang terjangkau. Delman juga bisa Anda jadikan pilihan jika ingin merasakan pengalaman unik berkeliling Yogyakarta.
Selama di Jalan Malioboro, Anda hampir selalu bisa mendengarkan alunan gamelan Jawa yang diputar dari kaset maupun dimainkan secara langsung oleh seniman jalanan Yogyakarta. Tak hanya di siang hari, tempat wisata ini pun ramai di malam hari. Budaya lesehan dan angkringan tak bisa terlepaskan dari kota cantik ini.
Sampai sekarang, Jalan Malioboro masih menjadi bagian penting dari Keraton Yogyakarta. Jalan ini selalu menjadi lokasi kirab setiap kali keraton mengadakan sebuah acara dan perayaan tertentu.
Apa yang menarik dari Jalan Malioboro dan sekitarnya?
Jalan Malioboro tak hanya tentang oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepanjang jalan ini terdapat beberapa lokasi yang tak kalah menarik dibandingkan berburu oleh-oleh.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta merupakan pusat budaya dan pemerintahan di Provinsi DI Yogyakarta. Keraton menjadi kerajaan sekaligus tempat tinggal keluarga Sri Sultan. Keraton dibangun dengan perhitungan yang luar biasa matang. Setiap tata letak dan detil dari bangunannya diatur sesuai falsafah budaya Jawa.
Keraton dibangun menghadap ke arah utara bukan tanpa sebab. Dengan menghadap utara, berarti keraton menghadap ke Gunung Merapi. Jika ditarik garis lurus dari utara ke selatan, maka akan muncul garis imajiner antara Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Parangtritis.
Tak hanya menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal sultan beserta keluarganya, keraton juga menjadi salah satu tempat wisata budaya di Yogyakarta. Keraton dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08:30 – 12:30. Untuk hari Jum’at dan Sabtu, keraton tutup lebih awal, yaitu pada pukul 11:00.
Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg merupakan sebuah museum sekaligus tempat wisata yang berada di Jalan Malioboro. Layaknya sebuah museum, di dalam benteng terdapat koleksi berbagai benda peninggalan masa perjuangan. Selain itu, terdapat ruang pemutaran film perjuangan dan diorama yang menggambarkan keadaan Indonesia pada zaman penjajahan.
Benteng ini awalnya dibangun di bawah perintah Sultan Hamengkubuwono I. Bangunan awalnya sangat sederhana, hanya dari tanah liat dan kayu. Karena merasa terancam karena kemajuan dan perkembangan keraton, Belanda akhirnya mengambil alih benteng ini dan menamainya Fort Rustenburg yang kemudian berubah menjadi Fort Vredeburg atau Benteng Perdamaian sampai sekarang.
Benteng Vredeburg buka setiap hari dengan jam buka, Selasa – Jum’at mulai pukul 08:00 sampai 16:00, dan Sabtu – Minggu mulai pukul 08:00 – 17:00. Tempat wisata ini tutup setiap hari Senin. Untuk tiket masuk, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 2.000 Rupiah per orang untuk dewasa dan 1.000 Rupiah untuk anak-anak. Harga yang berbeda dikenakan pada wisatawan asing, yaitu 10.000 per orang untuk dewasa maupun anak-anak.
Pasar Beringhardjo
Pasar Beringhardjo adalah salah satu pasar tradisional sekaligus tempat wisata di Yogyakarta yang ramai dikunjungi wisatawan. Di sini, Anda bisa menemukan batik dengan beragam motif, kerajinan tangan, jajanan, aksesoris sampai rempah-rempah sebagai bahan dasar pembuatan jamu tradisional.
Lokasi pasar ini berdiri dahulu merupakan sebuah hutan yang dipenuhi pohon beringin. Dari sini pula nama Beringhardjo didapat. ‘Bering’ yang berarti pohon beringin dan ‘hardjo’ yang berarti sejahtera. Pasar Beringhardjo sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi Yogyakarta pada zaman dahulu diharapkan bisa membawa kesejahteraan pada warga Yogyakarta.
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta
Daerah Ketandan yang berada di sekitar Jalan Malioboro merupakan sebuah daerah pecinan di Yogyakarta. Keberadaan etnis Tionghoa tak dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan kota ini.
Salah satu wujud eksistensi etnis Tionghoa di Yogyakarta adalah dengan diselenggarakannya Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta sebagai bagian dari perayaan Hari Imlek setiap tahunnya. Acara ini bertempat di sepanjang Jalan Malioboro dan sekitarnya. Beberapa kegiatannya antara lain karnaval barongsai, bazaar kuliner, pameran budaya, panggung hiburan dan juga lomba karaoke lagu mandarin.

Senin, 14 Desember 2015

Jalan-Jalan ke Borobudur

Nama Candi Borobudur tentunya sudah tak asing lagi bagi Anda. Candi ini disebut sebagai kompleks candi Buddha terbesar di Indonesia, bahkan juga terbesar dunia. UNESCO menetapkannya sebagai salah satu situs warisan dunia pada tahun 1991. Selain menjadi cagar budaya dunia, Candi Borobudur juga menjadi salah satu tempat wisata yang menarik banyak perhatian wisatawan domestik dan juga mancanegara.
Tempat wisata di Jawa Tengah ini memiliki luas 123 x 123 meter persegi dan terdiri dari 10 tingkat. Bangunannya tersusun dari balok vulkanik yang membentuk 504 arca, 72 stupa dan sebuah stupa induk besar di puncaknya. Uniknya, balok-balok ini tersusun tanpa menggunakan perekat ataupun semen, kompleks ini terlihat seperti sebuah susunan lego raksasa.
Dinding Candi Borobudur dihiasi sekitar 1.460 panel relief dengan panjang masing-masing panel 2 meter. Panel-panel relief ini menceritakan mengenai tingkatan kehidupan Buddha. Relief di bagian bawah candi disebut dengan ‘Kamadathu’ yang menceritakan tentang perilaku buruk manusia yang dipenuhi nafsu dunia dan membuatnya masuk neraka. Relief bagian tengah disebut ‘Rapadathu’, bercerita tentang manusia yang sudah terbebas dari hawa nafsu dunia, sedangkan relief teratas adalah ‘Arupadhatu’. Relief ini menggambarkan tingkatan pencapaian teratas di mana para dewa bersemayam.
Selain tiga relief tersebut, sebenarnya masih ada panel relief di bagian terbawah candi yang terkubur. Menurut para ahli sejarah, relief yang terkubur tersebut bernama ‘Karmawibhangga’. Inilah relief yang menceritakan mengenai tingkatan terbawah manusia. Relief ini menggambarkan perilaku buruk manusia yang mengikuti hawa nafsunya seperti membunuh, bergosip dan memerkosa. Bahkan disebutkan ada gambar hubungan suami istri. Penguburan panel relief ini memiliki dua alasan yaitu karena relief yang dianggap tidak sopan dan karena upaya pengokohan agar candi tetap berdiri tegak.
Candi Borobudur disebut sebagai salah satu mahakarya terbesar manusia sepanjang sejarah. Susunan balok vulkanik dan pahatan reliefnya merupakan sebuah karya seni yang tak tertandingi nilainya. Tempat wisata ini juga menjadi bukti kemajuan peradaban manusia zaman dahulu dalam bidang arsitektur, teknologi dan seni sastra.
Di kompleks ini terdapat dua museum yaitu Museum Samudera Raksa dan Museum Karmawibhangga. Museum Samudera Raksa berisi berbagai koleksi dan informasi mengenai sejarah perdagangan Asia – Afrika pada zaman dahulu, sedangkan Museum Karmawibhangga berisi informasi mengenai pembangunan Candi Borobudur.
Tak hanya bangunan candi yang menarik perhatian, namun juga pemandangan alam di sekitarnya. Di sebelah selatan candi terdapat Bukit Manoreh yang jika dilihat bentuknya menyerupai seseorang dalam posisi tidur. Selain Bukit Manoreh, masih ada Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Gunung Merbabu, dan Gunung Merapi yang mengelilingi bangunan megah ini.
Sejarah Candi Borobudur
Candi Borobudur diperkirakan mulai dibangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar abad ke-9 di bawah pemerintahan Raja Samaratungga. Arsitek pembangunan kompleks candi bernama Gunadharma yang berhasil merancang bangunan luar biasa ini meskipun tak mengenal sistem komputer dan teknologi canggih lainnya. Pembangunan kompleks candi terbesar ini dapat diselesaikan sekitar 50-70 tahun kemudian. Nama Borobudur berasal dari bahasa Sansekerta ‘Vihara Buddha Uhr’ yang berarti Biara Buddha di Bukit.
Pada masa itu, Candi Borobudur menjadi pusat kegiatan keagamaan terbesar. Sampai saat masuknya pengaruh Islam pada abad ke-15. Candi ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang beralih ke agama Islam. Borobudur semakin terlupakan saat terjadi letusan Gunung Merapi yang membuatnya terkubur abu vulkanik.
Pada tahun 1814, Sir Thomas Stamford Raffles mengungkap keberadaan Candi Borobudur setelah mendapat informasi mangenai adanya sebuah bangunan besar yang tertimbun abu vulkanik. Tak hanya tertimbun abu vulkanik, kondisi candi saat ditemukan juga dipenuhi semak belukar.
Sejak ditemukan kembali, pemugaran dan berbagai usaha rekonstruksi candi dilakukan mulai dari masa penjajahan Inggris, Belanda sampai saat Indonesia telah merdeka. Dengan bantuan dari UNESCO dan para ahli sejarah budaya dari berbagai belahan dunia, Indonesia terus berupaya memperbaiki kondisi Candi Borobudur. Setelah lebih dari sepuluh abad terbaikan dan tak terpelihara, kompleks candi ini tetap berdiri kokoh sampai saat ini.
Apa saja yang bisa dilakukan di Candi Borobudur?
Ada banyak sekali hal yang bisa Anda lakukan selama berada di kompleks candi Buddha paling besar di dunia ini, di antaranya:
Mempelajari seni sastra dan budaya
Jika Anda menyukai seni sastra dan budaya, berada di Candi Borobudur tentunya akan menjadi pengalaman yang menarik sekali. Anda bisa membaca dan mengamati panel relief yang tergambar di dinding candi.
Untuk dapat membaca cerita relief ini secara berurutan, Anda harus berjalan mengitari candi searah putaran jarum jam yaitu dari kiri ke kanan. Mulailah dari pintu timur di tingkatan terbawah dan berjalanlah memutar sampai kembali ke pintu awal kemudian naik tangga ke tingkatan berikutnya. Lakukan hal ini terus-menerus sampai ke tingkatan teratas untuk mendapatkan cerita yang berurutan dan utuh. Anda mengalami kesulitan membaca cerita di relief? Tak perlu bingung karena ada jasa pemandu yang siap membantu Anda.
Hunting foto
Tempat wisata ini menawarkan banyak sekali objek foto yang menarik untuk Anda, penggemar fotografi. Cobalah berkeliling kompleks candi ini dan temukan angle yang pas untuk memotret. Candi Borobudur juga dikenal memiliki pemandangan matahari terbit dan terbenam yang cantik. Datanglah pada momen yang tepat, siapkan kamera Anda dan selamat mengabadikan pemandangan cantiknya.
Berburu suvenir
Rasanya tak lengkap jika mengunjungi sebuah tempat wisata tanpa membeli suvenir khasnya. Tak jauh dari kompleks Candi Borobudur, terdapat deretan kios suvenir. Anda bisa membeli beragam barang mulai dari topi, kaos, tas, gantungan kunci sampai miniatur candi. Harga yang ditawarkan bervariasi, gunakan kemampuan Anda dalam menawar sebaik mungkin.
Berkeliling kompleks candi
Di kompleks Candi Borobudur terdapat pelataran hijau luas yang bisa Anda jelajahi. Selain dengan berjalan kaki, Anda bisa menyewa sepeda untuk mengelilingi tempat wisata ini. Anda membawa anak kecil? Cobalah naik kereta kelinci yang pastinya disukai anak-anak. Jika ingin mencoba pengalaman yang berbeda, kenapa tak mencoba naik andong untuk berkeliling?
Apa lagi yang menarik dari Candi Borobudur?
Candi Borobudur menjadi salah satu tempat peribadatan berpengaruh bagi umat Buddha di dunia. Setiap tahunnya, kompleks candi ini menjadi pusat perayaan hari raya Waisak dan didatangi oleh umat Buddha dari berbagai negara seperti Thailand, Kamboja, Cina dan Tibet. Hari raya Waisak dirayakan pada saat bulan purnama di bulan Mei atau biasa disebut dengan Purnama Siddhi.
Puncak dari perayaan Waisak ini mengundang banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Pada saat itu dilakukan pelepasan ratusan lampion ke langit beserta harapan terbaik untuk satu tahun ke depan.

Minggu, 13 Desember 2015

Jalan Jalan ke Prambanan

Candi Prambanan adalah salah satu kompleks candi yang terkenal di Indonesia dan ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia pada tahun 1991 selain Candi Borobudur. Tidak sama dengan Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha, Candi Prambanan adalah sebuah kompleks candi Hindu.
Meskipun demikian, Lokasi keduanya yang berada di Jawa Tengah juga membuktikan bahwa dahulu umat Buddha dan Hindu hidup berdampingan dengan rukun. Kedua candi besar ini juga menjadi bukti kemajuan peradaban manusia pada saat itu karena mampu membangun candi-candi dengan seni arsitektur yang luar biasa tanpa bantuan teknologi canggih.
Kompleks Candi Prambanan juga disebut memiliki seribu buah candi karena adanya cerita rakyat Roro Jonggrang, namun sebenarnya hanya ada sekitar 240 candi di kompleks tempat wisata ini. Tempat wisata ini menghadap timur, tetapi terdapat empat pintu masuk di masing-masing mata angin. Gerbang utama candi ini adalah yang berada di sebelah timur.
Candi ini merupakan persembahan bagi Dewa Siwa yang dalam ajaran Hindu dikenal sebagai Dewa Penghancur. Menurut prasasti Siwaghra yang saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia, nama asli kompleks candi ini adalah Siwaghra yang berasal dari bahasa Sansekerta, yang mempunyai arti Rumah Siwa.
Karena statusnya sebagai candi persembahan untuk Dewa Siwa, maka candi induk di kompleks ini adalah candi Dewa Siwa yang mempunyai tinggi 47 meter. Candi induk ini diapit dua candi yaitu candi Dewa Wishnu dan candi Dewa Brahma yang masing-masing setinggi 33 meter. Candi ketiga dewa ini disebut dengan Candi Trimurti. Di dalam Candi Trimurti terdapat arca masing-masing dewa. Di depan ketiga candi dewa terdapat tiga Candi Wahana yang mewakili kendaraan masing-masing dewa. Wahana Nandi untuk Dewa Siwa, Angsa untuk Dewa Wishnu dan Garuda untuk Dewa Brahma.
Selain candi-candi tersebut, masih ada banyak sekali candi lain di kompleks ini, yaitu Candi Kelir, Candi Apit, Candi Patok, dan Candi Perwara. Semua candi ini mengelilingi Candi Trimurti. Untuk Candi Perwara, peletakan candi dibagi menjadi empat lapisan atau zona yang disebut sebagai gambaran empat kasta manusia dalam ajaran Hindu. Lapisan terluar diperuntukkan untuk sembahyang kasta sudra, lapisan yang lebih dalam untuk waisya dan dua lapisan berikutnya masing-masing untuk ksatrya dan brahmana.
Selain berbagai tipe candi tersebut, di tempat wisata ini juga terdapat relief yang menceritakan tentang dua kisah fenomenal dalam Hindu yaitu Ramayana dan Krishnayana. Relief ini berada di dinding bagian dalam dari pagar yang mengelilingi Candi Trimurti. Relief Ramayana menceritakan tentang perjuangan Rama yang dibantu oleh Hanoman untuk merebut Shinta, istrinya yang diculik oleh Rahwana. Untuk Krishnayana, relief ini menceritakan tentang perjalanan hidup Krishna sebagai awatara atau reinkarnasi dari Dewa Wishnu.
Di kompleks Candi Prambanan terdapat sebuah museum berbentuk rumah joglo. Museum ini berisi koleksi benda-benda yang berhasil ditemukan di sekitar candi dahulu seperti arca dan bebatuan purbakala.
Sejarah Candi Prambanan
Awal berdirinya kompleks Candi Prambanan memiliki dua kisah yaitu cerita rakyat mengenai Roro Jonggrang dan sejarah dibangunnya candi ini pada masa kerajaan Hindu di Jawa yang diperoleh dari hasil penelitian para ahli.
Candi Prambanan dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang. Cerita rakyat ini bermula dari Roro Jonggrang, putri kerajaan yang kecantikannya tak diragukan lagi. Banyak pemuda yang datang dengan maksud melamar sang putri, termasuk Bandung Bondowoso. Meskipun Bandung Bondowoso terkenal sakti dan kuat, namun Roro Jonggrang tidak menyukainya. Setelah berpikir lama, akhirnya Roro Jonggrang mengatakan bersedia menjadi istrinya, namun Bandung Bondowoso harus bisa membangun 1.000 candi dalam waktu semalam. Karena sangat yakin dengan kekuatan yang dimilikinya, pemuda itu menyanggupinya.
Dengan bantuan jin Bandung Bondowoso telah berhasil membangun 999 candi. Roro Jonggrang merasa takut, sehingga muncul ide untuk menumbuk padi yang akan membuat ayam berkokok. Ketika mendengar ayam telah berkokok sementara jumlah candi yang dibangun belum mencapai target, Bandung Bondowoso menjadi bingung dan marah saat tahu itu semua hanya tipuan Roro Jonggrang yang bertujuan untuk menggagalkan usahanya. Akhirnya, Bandung Bondowoso pun mengutuk sang putri menjadi sebuah candi untuk melengkapi jumlah candi yang dimintanya. Candi Dewa Siwa yang merupakan candi induk itulah yang dipercaya sebagai perwujudan Roro Jonggrang setelah dikutuk.
Diluar cerita rakyat yang beredar, Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada abad ke-9 atau pada masa Dinasti Sanjaya. Para peneliti mengatakan, tak lama setelah dibangun, Candi Prambanan tidak terurus dengan baik sehingga banyak kerusakan yang terjadi di bangunan ini.
Candi Prambanan ditemukan kembali pada tahun 1733 oleh CA Lons, seorang warga Belanda. Penemuan ini lebih awal jika dibandingkan dengan penemuan Candi Borobudur oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Setelah ditemukan, kompleks Candi Prambanan mulai diperbaiki dan dilakukan berbagai upaya rekonstruksi. Saat ini, Candi Prambanan menjadi kompleks candi Hindu termegah di Indonesia
Apa yang bisa dilakukan di Candi Prambanan?
Di kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara ini, Anda dapat melakukan berbagai hal menyenangkan:
Mengenal seni sastra dan cerita Hindu
Sama seperti Candi Borobudur, di tempat wisata ini juga terdapat relief bercerita. Cara membaca relief ini pun sama, Anda harus masuk dari pintu sebelah timur kemudian berjalan mengitari Candi Trimurti searah putaran jarum jam. Relief di bagian dalam pagar ini memiliki dua kisah yaitu mengenai Ramayana dan Krishnayana.
Tak perlu bingung jika kesulitan membaca relief tersebut. Anda bisa menggunakan jasa pemandu di kompleks Candi Prambanan. Anda juga dapat pergi ke museum yang berada di bagian utara kompleks candi untuk mendapatkan informasi seputar tempat wisata ini. Menariknya, untuk masuk ke museum ini Anda tidak perlu mengeluarkan biaya lagi karena sudah termasuk dalam harga tiket masuk kompleks tempat wisata.
Hunting foto
Tempat wisata ini menjadi salah satu lokasi favorit untuk para pecinta fotografi. Anda bisa mengambil foto dari berbagai sudut dan Candi Prambanan akan selalu tampak cantik kokoh berdiri. Pada malam hari, tempat wisata ini semakin cantik dengan lampu-lampu yang menyala dan mengarah ke Candi Trimurti. Candi ketiga dewa tersebut tampak berdiri megah dengan cahaya keemasan.
Berkeliling kompleks candi
Anda bisa berkeliling tempat wisata seluas 39,8 hektar ini dengan berjalan kaki. Pelataran kompleks ini ditanami banyak tumbuhan sehingga tampak seperti taman yang luas. Berjalan sambil mengamati ukiran pada setiap candi tentu akan membuat Anda lebih kagum pada hasil karya besar ini. Ukiran di candi-candi ini tampak mustahil dikerjakan oleh manusia pada saat teknologi belum berkembang di zaman dahulu.
Berburu suvenir
Di kompleks tempat wisata ini telah dibangun banyak kios yang menjual suvenir khas Candi Prambanan seperti kaos, gantungan kunci, kalung, gelang sampai miniatur candi. Tak hanya suvenir Candi Prambanan, di sini Anda juga bisa menemukan miniatur dan kaos Candi Borobudur.

Menelusuri Wisata Selam di Gorontalo

Pokok bahsan Wisata Bandung kali ini adalah Menelusuri Wisata Selam di Gorontalo. Propinsi Gorontalo yang terletak di pesisir utara teluk Tomini di Sulawesi, merupakan propinsi terpisah dari hasil pemekaran Propinsi Sulawesi Utara pada tahun 2001. Di bagian selatan propinsi Gorontalo merupakan lokasi penyelaman yang berupa tebing menjorok langsung ke dalam laut, hanya beberapa meter dari bibir pantai. Tebing ini adalah bagian dari Tebing Kontinental Sulawesi yang terkenal.
Gorontalo terletak di area Segi Tiga Terumbu Karang (Coral Triangle) memiliki biota laut yang paling bervariasi di muka bumi ini, dengan lebih dari 500 jenis terumbu karang keras, menjadikan area ini lebih dari sepuluh kali lebih kaya akan terumbu karang dibandingkan dengan semua laut Karibia di Amerika.
Bagaiman cukup menajubkan bukan Wisata Selam di Gorontalo? Masih banyak lagi kelebihan yang di miliki Wisata Selam di Gorontalo. Tenang saja Wisata Bandung akan melanjutkan kembali.
Keindahan bawah laut Gorontalo ini dinilai spektakuler. Dari ratusan titik penyelaman yang bisa dinikmati, baru 38 di antaranya yang telah diberi nama. Miguels Diving merupakan salah satu pihak yang berjasa dalam menemukan dan memberi nama titik-titik tersebut. Setiap titik diberi nama sesuai dengan ciri khasnya.
Perairan yang tenang karena tidak berarus, menjadi garansi utama bagi wisatawan yang gemar menyelam dalam (deep dive). Menyelam deep dive bisa dilakukan hampir di semua titik di perairan itu.
Sebuah pengalaman seru “cave dive” yang bisa dinikmati saat menyelam di Gua Jin, Taman Laut Olele di Kabupaten Bone Bolango. Gua Jin merupakan tebing karang yang terbelah membentuk sejumlah gua dengan ukuran berbeda-beda. Suasana misterius dengan keragaman biota lautnya membuat titik ini menjadi salah satu favorit penyelam domestik dan mancanegara.
Gorontalo juga memiliki tiga titik penyelaman bangkai kapal tenggelam (wreck dive), yakni di lokasi tenggelamnya kapal kargo Jepang dan kapal Portugis di Kota Gorontalo, serta titik yang baru ditemukan, yakni bangkai kapal yang terletak di Kabupaten Bone Bolango.
Selain memiliki perairan yang tenang Gorontalo juga memiliki karang keras dan terbaik yang pernah ditemui oleh penyelam. Di antara sekian banyak penyelam yang telah di lakukan masih belum cukup untuk menjelajah alam bawah laut untuk menemukan yang belum di lihat oleh Penyelam.
Daya tarik Gorontalo bagi penyelam adalah beranekaragamannya lingkungan laut, dari tebing-tebing karang yang menakjubkan sampai bangkai-bangkai kapal yang misterius dan  tiang-tiang karang yang menjulang, dari gua-gua yang gelap sampai taman-taman karang dangkal yang bercahaya di bawah sinar matahari…Gorontalo bawah laut adalah sekeping surga.

Sabtu, 12 Desember 2015

Mengunjungi Bu Eha Di Pasar Cihapit

Bu Eha terkenal looh di Bandung ayoo kunjungi Bu Eha bersama kami Wisata Bandung dijamin anda akan ketagihan dengan masakan Bu Eha.
Bandung, selain terkenal sebagai kota wisata, bandung juga terkenal sebagai surganya para pecinta kuliner. Berbagai tempat kuliner di Bandung sudah sangat terkenal sekali dan salah satunya adalah Warung Nasi Bu Eha. Warung ini terletak di Pasar Cihapit yang merupakan pasar tertua di kota bandung.
Warung ini bisa disebut sebagai warung legenda karena berdiri sejak tahun 1947. Bu Eha sendiri adalah generasi kedua dan mulai mengelola warung nasi tersebut sejak tahun 1960-an. Ibunya yaitu Enok yang mendirikan rumah makan sederhana itu pada tahun 1947 dan sempat tutup tahun 1948 akibat sang empunya harus ikut Long March Siliwangi dari Cirebon ke Yogyakarta akibat Agresi Militer Belanda II.
Pada saat itu ia menjabat sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Bu Eha mewarisi semua resep masakan dari sang Ibu. Beragam masakan sunda tersaji di warung satu ini, dari mulai aneka pepesan, soto bandung, ayam dan ikan goreng, gepuk, hingga sayur kepala kakap.
Bu Eha membuka warung setiap hari, kecuali hari Minggu, mulai jam 06.30-16.00. Dan apabila anda mengunjungi Bu Eha alangkah baiknya sebelum pukul 12.00. Karena setelah jam itu sajian makanan yang ada sudah tidak lengkap Dan bahkan beberapa makanan sudah habis terjual.
Yang sering habis duluan sebelum jam 12.00. adalah gepuk, pepes telur asin, sayur kepala ikan kakap, urap, dan soto bandung. Karena makanan ini merupakan menu favorit para pengunjung. Namun, semua menu itu takkan ada artinya jika tanpa dilengkapi dengan sambel dadaknya. Yummi, sambel yang dibuat dadakan diatas pengulekan batu itu juga merupakan salah satu yang tersohor dari Warung Nasi Bu Eha ini.
Kini Bu Eha sudah tidak muda lagi Dan usianya sudah memasuki kepala delapan. Tubuhnya tidak setegap dulu lagi, seperti waktu masih muda. Namun takdir tersebut tak mampu menahan kegesitannya dalam mengelola warung warisan sang ibu. Beliau masih jago dalam hitung menghitung dan juga sangat ketat mengawasi pekerjaan para karyawan yang juga sudah turun temurun ikut bersamanya.
Banyak sekali pelanggan yang setiap harinya selalu memenuhi warung ini dari mulai kalangan mahasiswa hingga pejabat. Dan sosok pelanggan yang tak bisa dilupakan oleh Bu Eha sendiri yaitu Inggit Garnasih, yang merupakan istri kedua Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Bahkan Inggit, menurut Eha, cukup sering mengunjungi warungnya di sekitar tahun 60-an. Karena saking dekatnya, Inggit sampai memberi foto Soekarno berseragam militer kepada Eha. Dan foto tersebut dipajang di tembok warungnya sampai sekarang. “Itu tidak boleh diturunkan,” katanya.