Sabtu, 12 Desember 2015

Mengunjungi Bu Eha Di Pasar Cihapit

Bu Eha terkenal looh di Bandung ayoo kunjungi Bu Eha bersama kami Wisata Bandung dijamin anda akan ketagihan dengan masakan Bu Eha.
Bandung, selain terkenal sebagai kota wisata, bandung juga terkenal sebagai surganya para pecinta kuliner. Berbagai tempat kuliner di Bandung sudah sangat terkenal sekali dan salah satunya adalah Warung Nasi Bu Eha. Warung ini terletak di Pasar Cihapit yang merupakan pasar tertua di kota bandung.
Warung ini bisa disebut sebagai warung legenda karena berdiri sejak tahun 1947. Bu Eha sendiri adalah generasi kedua dan mulai mengelola warung nasi tersebut sejak tahun 1960-an. Ibunya yaitu Enok yang mendirikan rumah makan sederhana itu pada tahun 1947 dan sempat tutup tahun 1948 akibat sang empunya harus ikut Long March Siliwangi dari Cirebon ke Yogyakarta akibat Agresi Militer Belanda II.
Pada saat itu ia menjabat sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Bu Eha mewarisi semua resep masakan dari sang Ibu. Beragam masakan sunda tersaji di warung satu ini, dari mulai aneka pepesan, soto bandung, ayam dan ikan goreng, gepuk, hingga sayur kepala kakap.
Bu Eha membuka warung setiap hari, kecuali hari Minggu, mulai jam 06.30-16.00. Dan apabila anda mengunjungi Bu Eha alangkah baiknya sebelum pukul 12.00. Karena setelah jam itu sajian makanan yang ada sudah tidak lengkap Dan bahkan beberapa makanan sudah habis terjual.
Yang sering habis duluan sebelum jam 12.00. adalah gepuk, pepes telur asin, sayur kepala ikan kakap, urap, dan soto bandung. Karena makanan ini merupakan menu favorit para pengunjung. Namun, semua menu itu takkan ada artinya jika tanpa dilengkapi dengan sambel dadaknya. Yummi, sambel yang dibuat dadakan diatas pengulekan batu itu juga merupakan salah satu yang tersohor dari Warung Nasi Bu Eha ini.
Kini Bu Eha sudah tidak muda lagi Dan usianya sudah memasuki kepala delapan. Tubuhnya tidak setegap dulu lagi, seperti waktu masih muda. Namun takdir tersebut tak mampu menahan kegesitannya dalam mengelola warung warisan sang ibu. Beliau masih jago dalam hitung menghitung dan juga sangat ketat mengawasi pekerjaan para karyawan yang juga sudah turun temurun ikut bersamanya.
Banyak sekali pelanggan yang setiap harinya selalu memenuhi warung ini dari mulai kalangan mahasiswa hingga pejabat. Dan sosok pelanggan yang tak bisa dilupakan oleh Bu Eha sendiri yaitu Inggit Garnasih, yang merupakan istri kedua Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Bahkan Inggit, menurut Eha, cukup sering mengunjungi warungnya di sekitar tahun 60-an. Karena saking dekatnya, Inggit sampai memberi foto Soekarno berseragam militer kepada Eha. Dan foto tersebut dipajang di tembok warungnya sampai sekarang. “Itu tidak boleh diturunkan,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar